Buku Tamu

Kisah Cintaku


Ketika itu kau datang kepadaku dengan rasa sakit hati terhadap seorang pria, aku menghiburmu dengan berbagai macam cara agar kau tidak bersedih. akhirnya luka-luka itupun hilang dan kau dapat tersenyum lagi kepada dunia. awal tahun 2012 aku menyatakan cinta kepadamu, tak kusangka kau menerima cintaku. dihari ulang tahunku kau membuat kejutan paling indah dalam hidupku. aku mengucapkan janji setia kepadamu, cintaku hanya untukmu kau adalah permata hatiku yang selalu menghiasi hatiku ini.
Waktu berjalan menciptakan momen indah antara kita berdua. Aku selalu melayani permintaanmu, aku hadir menemanimu dikala suka dan duka. Namun entah mengapa setelah tes semester 2 kamu langsung berubah, menjauhiku, tidak memperdulikan aku. Aku meminta penjelasan darimu namun engkau diam seribu bahasa, malah memarahiku bagai orang kaya mengusir pengemis. aku berusaha bersabar dan tetap menyayangimu.  Aku memutuskan pergi ke kampung halamanku untuk menenangkan diri, namun bukannya aku mendapat kesenangan malah mendapat musibah, kau menuduhku dengan tuduhan menyakitkan padahal dikala itu aku sedang sakit. Akhirnya aku pulang ke jakarta dengan rasa sakit fisik dan sakit hati, namun aku masih membawakan oleh-oleh untukmu membuat kamu senang. Hari-hari disekolahpun terasa menyakitkan, aku kira kamu akan menyapaku dan memberikan senyumanmu lagi ternyata tidak. didekat laki-laki lain betapa bahagianya kamu, didekatku kau merasakan neraka. Sampai sekarang aku selalu bertanya-tanya pada Tuhan "mengapa hamba mendapat perlakuan seperti ini"?. Aku membuka Handphoneku, membuka browser, ternyata kamu lupa keluar dari halaman facebook browserku. lalu aku tak sengaja melihat obrolanmu dengan seorang laki-laki, begitu mesranya kalian, ternyata kalian sudah berpacaran sudah lama. Aku langsung drop ternyata inilah yang menyebabkan kamu berubah, sudah ada laki-laki lain. Aku menangis sejadinya, karena menahan rasa sakit. Begitu setianya aku, pengorbananku, aku berusaha menepati semua janjiku. Ternyata habis manis sepah dibuang. Mereka berbahagia sedang aku disini amat menderita karena mereka. Mereka berpijak diatas penderitaan aku. Ternyata kisah cintaku lebih tragis dari si qaiz majnun itu. Apa aku pantas mendapatkan semua ini? kedzaliman amat menyakitkan hati. Tuhanku mengapa dia memberlakukan hamba seperti ini? Apakah dia sudah lupa dengan hamba? Apa hamba ini hanya dipandang sampah oleh dia? Apakah dia senang melihat penderitaan yang hamba tanggung? padahal aku sudah memberikan segala yang terbaik, berkorban demi dia. Ya Tuhan apakah ini pembalasan yang pantas hamba dapatkan dari dia?. Aku lebih menyukai kau membunuhku dibanding menyakiti hati. selamat berbahagia diatas penderitaan dan pengorbanan aku. semoga kalian berbahagia dan tertawa melihat penderitaan yang kualami.



0 comments:

Posting Komentar